MAHASISWA KUKERTA PEDULI BUDAYA TRADISIONAL MELAYU



Peserta Tournament Gasing saat Pelaksanaan Pesta Rakyat

Saksi News-Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata Universitas Riau (Kukerta UR) beserta pemuda Desa Betung, laksanakan tournament Gasing sebagai bentuk kepedulian terhadap Budaya asli yang ada di tanah melayu, Permainan tradisional seperti Gasing hampir menghilang dibumi melayu ini. Padahal permainan gasing merupakan permainan tradisional asli yang ada di tanah melayu terutama di pusat budaya melayu petalangan yakni Desa Betung yang ada di kecamatan Pangkalan Kuras Pelalawan.
Permainan ini merupakan salah satu tradisi turun menurun dari leluhur yang masih tetap terjaga dan banyak diminati oleh Masyarakat Betung. Sehingga dengan keberadaan mahasiswa kukerta yang ada di desa betung ini mampu memberikan nilai positif terhadap upaya pelestarian permainan tradisional tersebut.

Raja Adil, Ketua Kukerta 
Sapriadi,Staf desa Betung
Acara yang dilaksanakan bertepatan pada perayaan 17 Agustus s/d 9 september lalu diharapkan mampu meningkatkan semangat dan minat masyarakat, Acara penuh dengan nilai budaya ini dibuka langsung oleh Kepala Desa betung Ramly didampingi Staf Desa Sapriadi, dalam rapat kepanitiaan sebelum Pelaksanaan Gasing berlangsung Sapriadi menuturkan, bahwa Gasing merupakan permainan tradisional asli yang ada didesa betung, dan perlu dibuat sebuah ajang karena melihat banyaknya antusias masyarakat dalam memainkanya.
"Permainan Gasing ini kan tradisional dari zaman nenek moyang, dan sudah lama tidak kita laksanakan, maka itu Pada tahun ini kita buat Ajang tersebut, meski belum bisa mencakup luas dan ke memang moment perayaan 17 Agustus ini sangat tepat untuk dilaksanakan,"Tuturnya.
Untuk itu lanjutnya, permainan gasing ini harus di fasilitasi dengan adanya tournament secara berkesinambungan demi meningkatkan minat masyarakat dalam melestarikannya.
Ketua kelompok Kukerta desa betung, Raja Adil Siregar menuturkan, kegiatan tersebut merupakan program Kukerta yang telah di rencanakan, karena desa betung merupakan tanah adat sekaligus pusat budaya melayu petalangan yang ada di kabupaten Pelalawan. Serta sebagai bentuk kepedulian mahasiswa terhadap kebudayaan yang ada di lingkungan masyarakat.
“Tournament Gasing ini merupakan Program Kita Mahasiswa Kukerta, karena desa betung ini merupakan pusat budaya sekaligus memiliki potensi tradisional yang baik selain dari pengobatan tradisionalnya, termasuk salah satu bentuk kepedulian kita pada budaya asli melayu,” tutup Adil
selain melaksanakan tournament Gasing, dalam mengisi kegiatan selama 60 Hari Mahasiswa Kukerta juga kerap tergabung bersama masyarakat dan Pemuda dalam mencari ikan sebagai mana diketahui selain sebagai tempat Wisata, betung juga merupakan daerah yang mata pencarian masyarakat dengan nelayan.Angga/Rio***


Related Post



Posting Komentar